Masa Ospek Yang Juga Banyak Sisi Buruknya
Masa Ospek Yang Juga Banyak Sisi Buruknya

Masa Ospek Yang Juga Banyak Sisi Buruknya

Masa Ospek Yang Juga Banyak Sisi Buruknya

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Masa Ospek Yang Juga Banyak Sisi Buruknya
Masa Ospek Yang Juga Banyak Sisi Buruknya

Masa Ospek Yang Juga Banyak Sisi Buruknya Karena Banyak Sekali Kekerasan Yang Terjadi Saat Menyelenggarakannya Tersebut. Ospek atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus adalah kegiatan yang di selenggarakan oleh perguruan tinggi untuk menyambut dan memperkenalkan mahasiswa baru. Ini terhadap lingkungan kampus, sistem perkuliahan, serta kehidupan akademik yang akan mereka jalani. Ospek biasanya di laksanakan pada awal tahun ajaran baru dan menjadi bagian penting dari proses transisi siswa dari dunia sekolah menengah ke dunia perkuliahan. Tujuan utama dari ospek adalah membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan suasana dan budaya akademik kampus yang sangat berbeda dari masa sekolah sebelumnya.

Kemudian dalam pelaksanaannya, ospek mencakup berbagai kegiatan. Contohnya seperti pengenalan struktur organisasi kampus, program studi, sistem akademik dan kegiatan kemahasiswaan. Serta nilai-nilai yang di junjung oleh institusi pendidikan tersebut. Selain itu, mahasiswa baru juga di perkenalkan kepada dosen, staf akademik, serta fasilitas kampus seperti perpustakaan, laboratorium dan pusat kegiatan mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memiliki gambaran yang jelas tentang kehidupan kampus dan tidak merasa asing saat memulai perkuliahan.

Namun, dalam praktiknya, Masa Ospek kerap menimbulkan kontroversi. Di beberapa tempat, ospek berubah menjadi ajang perpeloncoan yang tidak mendidik. Bahkan mengarah pada kekerasan fisik atau verbal. Tindakan seperti memberi tugas tidak masuk akal, penghinaan atau perlakuan merendahkan lainnya seringkali di temukan dalam kegiatan ospek yang tidak di awasi dengan baik. Hal ini tentu bertentangan dengan tujuan utama ospek itu sendiri yang seharusnya bersifat edukatif. Bahkan membangun semangat kebersamaan serta solidaritas antar mahasiswa.

Lalu seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman. Ini banyak kampus kini telah mengubah konsep ospek menjadi lebih positif dan edukatif. Kegiatan seperti seminar motivasi, pelatihan soft skill dan diskusi ilmiah. Serta pengenalan organisasi mahasiswa lebih di utamakan di banding kegiatan yang bersifat seremonial atau penuh tekanan.

Awal Adanya Masa Ospek

Maka dengan ini kami jelaskan Awal Adanya Masa Ospek. Ospek atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus, memiliki sejarah panjang di dunia pendidikan, khususnya di Indonesia. Awal mula kegiatan ini dapat di telusuri sejak masa awal berdirinya perguruan tinggi modern di Indonesia, sekitar pertengahan abad ke-20. Pada saat itu, ospek di kenal dengan nama “tradisi penyambutan mahasiswa baru” yang bertujuan memperkenalkan budaya akademik dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan kampus. Kegiatan ini terinspirasi dari sistem orientasi mahasiswa di universitas-universitas Barat, terutama di Eropa dan Amerika, yang sudah lebih dulu menjalankan kegiatan serupa.

Lalu pada awalnya, orientasi mahasiswa di Indonesia di lakukan secara informal dan sederhana. Mahasiswa senior memperkenalkan kampus, dosen, sistem akademik, serta kegiatan kemahasiswaan kepada mahasiswa baru secara langsung dan bersahabat. Tujuannya adalah membantu mahasiswa baru menyesuaikan diri dengan lingkungan yang benar-benar baru. Ini membangun rasa kebersamaan dan mempererat solidaritas antarangkatan. Dalam proses ini, nilai-nilai luhur seperti kedisiplinan, tanggung jawab dan etika akademik mulai di perkenalkan sejak dini.

Namun, seiring waktu, kegiatan orientasi ini mengalami pergeseran. Mulai tahun 1980-an hingga awal 2000-an, kegiatan ospek mulai berubah menjadi lebih keras dan identik dengan praktik perpeloncoan. Hal ini di pengaruhi oleh berkembangnya budaya senioritas yang kuat di banyak institusi pendidikan. Dalam banyak kasus, ospek menjadi ajang uji mental yang melibatkan tekanan fisik dan psikologis. Dengan dalih untuk “membentuk karakter” mahasiswa baru. Sayangnya, praktik ini seringkali melampaui batas kewajaran dan berdampak negatif, bahkan menyebabkan trauma hingga kasus kekerasan.

Kemudian kesadaran akan dampak buruk ospek yang tidak terkendali mulai muncul di awal tahun 2010-an. Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kemendikbudristek). Ini mulai mengatur pelaksanaan kegiatan orientasi agar kembali pada tujuan awalnya edukatif, informatif dan bebas kekerasan. Istilah “ospek” kemudian ubah secara resmi menjadi PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) sebagai bentuk rebranding kegiatan ini agar lebih positif.

Kontroversi Ospek

Maka dengan ini kami beritahu anda Kontroversi Ospek. Ospek atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus merupakan kegiatan yang awalnya bertujuan positif, yaitu membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan kampus. Namun, dalam praktiknya, ospek seringkali menjadi sumber kontroversi karena penyimpangan dari tujuan semula. Alih-alih menjadi ajang edukatif dan pengenalan kampus, ospek di beberapa institusi berubah menjadi ajang perpeloncoan, intimidasi dan kekerasan terselubung yang justru berdampak buruk bagi mahasiswa baru. Hal ini menimbulkan perdebatan publik terkait relevansi dan pelaksanaan ospek di era pendidikan modern.

Selanjutnya salah satu bentuk kontroversi terbesar dalam ospek adalah praktik kekerasan fisik maupun verbal yang di lakukan oleh mahasiswa senior terhadap mahasiswa baru. Beberapa kasus menunjukkan mahasiswa baru di paksa menjalani tugas berat, di hina, di permalukan di depan umum, hingga mengalami kekerasan fisik. Meski dalihnya adalah untuk “membentuk mental” dan “menguji kekompakan”. Ini tindakan seperti ini telah banyak di kritik sebagai tidak manusiawi dan bertentangan dengan semangat pendidikan. Bahkan, beberapa kasus ospek ekstrem berujung pada kematian mahasiswa baru, yang kemudian memicu kecaman luas dari masyarakat dan media.

Kemudian kontroversi ospek juga berkaitan dengan budaya senioritas yang di anggap toxic. Dalam beberapa kasus, mahasiswa senior memanfaatkan ospek untuk menunjukkan kekuasaan dan memaksa mahasiswa baru tunduk tanpa alasan logis. Hal ini menciptakan ketimpangan relasi yang tidak sehat dalam lingkungan kampus. Selain itu, ospek yang terlalu menekankan formalitas dan tugas-tugas tidak relevan. Contohnya seperti atribut aneh, slogan-slogan tidak bermakna, hingga hukuman-hukuman absurd. Ini di nilai menghambat kreativitas dan membunuh semangat mahasiswa baru dalam memulai kehidupan akademik mereka.

Lalu sebagai respons terhadap berbagai kontroversi tersebut, pemerintah dan banyak kampus mulai melakukan reformasi terhadap pelaksanaan ospek. Melalui peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ospek di ubah menjadi PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) yang harus bersifat edukatif, bebas kekerasan dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Sisi Buruk Ospek

Sehingga dengan ini menjelaskan tentang Sisi Buruk Ospek. Ospek atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus memang memiliki tujuan mulia, yaitu membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan kampus. Namun, dalam praktiknya, ospek seringkali menunjukkan sisi buruk yang merugikan mahasiswa baru. Bahkan bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan itu sendiri. Salah satu sisi buruk yang paling umum adalah praktik perpeloncoan. Dalam beberapa kasus, mahasiswa baru di paksa mengikuti berbagai kegiatan yang tidak relevan secara akademis.

Selanjutnya selain itu, sisi buruk ospek juga tampak dari budaya kekerasan yang di bungkus senioritas. Dalam banyak kasus, mahasiswa senior merasa berhak “mendidik” junior mereka dengan cara yang kasar. Contohnya seperti menghina, merendahkan atau memberi tugas berlebihan. Mereka berdalih bahwa itu adalah bagian dari pembentukan mental dan karakter, padahal sebenarnya itu mencerminkan penyalahgunaan kekuasaan. Untuk ini telah kami bahas Masa Ospek.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait