Pendakian Gunung Merbabu
Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Di Buka Mulai 18 April 2025

Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Di Buka Mulai 18 April 2025

Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Di Buka Mulai 18 April 2025

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Pendakian Gunung Merbabu
Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Di Buka Mulai 18 April 2025

Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Di Buka Mulai 18 April 2025 Dan Hal Ini Tentunya Sangat Di Nantikan Oleh Para Pecinta Alam. Saat ini Pendakian Gunung Merbabu melalui jalur Selo kembali dibuka mulai 18 April 2025 setelah sebelumnya ditutup sejak akhir Oktober 2024. Penutupan ini dilakukan untuk pemulihan ekosistem dan pemeliharaan jalur yang sempat mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem dan volume pendaki yang tinggi. Pembukaan kembali jalur ini disambut antusias oleh para pendaki karena jalur Selo dikenal sebagai rute favorit dengan pemandangan sabana yang luas dan jalur yang cenderung ramah bagi pendaki pemula maupun berpengalaman. Dengan dibukanya jalur Selo, seluruh jalur pendakian resmi Gunung Merbabu kini telah kembali beroperasi penuh.

Jalur Selo memiliki kuota pendakian sebanyak 578 orang per hari atau 100% dari kapasitas normal. Sistem booking di lakukan secara online melalui situs resmi taman nasional, dan setiap pendaki diwajibkan mengikuti prosedur serta peraturan yang ditetapkan. Biaya pendakian terdiri dari tiket masuk per hari sebesar Rp20.000 untuk hari biasa dan Rp30.000 untuk hari libur, ditambah tiket pendakian Rp20.000 dan tiket berkemah Rp5.000. Jika pendaki merencanakan kegiatan selama dua hari pada hari biasa, total biayanya adalah sekitar Rp65.000 per orang.

Selain itu, para pendaki di wajibkan mematuhi protokol pendakian yang telah di tetapkan. Protokol tersebut meliputi kewajiban menjaga kebersihan jalur, tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak flora atau fauna, serta mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku. Pendakian juga di anjurkan di lakukan dengan persiapan fisik dan logistik yang matang, mengingat kondisi alam gunung yang bisa berubah sewaktu-waktu. Pembukaan kembali jalur ini memberikan kesempatan bagi para pecinta alam untuk kembali menjelajahi keindahan Merbabu, namun tetap dengan semangat konservasi dan tanggung jawab terhadap kelestarian alam.

Jalur Pendakian Gunung Merbabu Via Selo

Jalur Pendakian Gunung Merbabu Via Selo merupakan salah satu rute favorit yang paling banyak di pilih oleh para pendaki, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Pada jalur ini terletak di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Keunggulan dari jalur Selo terletak pada kombinasi antara jalur yang relatif moderat dengan panorama alam yang sangat memanjakan mata. Pemandangan hamparan sabana, hutan pinus, serta latar Gunung Merapi yang megah di kejauhan menjadikan pendakian via Selo terasa lebih istimewa dan menyegarkan, terutama bagi mereka yang mendambakan pengalaman alam terbuka yang berkesan.

Pendakian di mulai dari basecamp Selo yang di kelola oleh masyarakat lokal. Di sini, pendaki bisa beristirahat, menyewa peralatan, dan mendapatkan informasi pendakian. Setelah itu, perjalanan akan melewati beberapa pos yang sudah di beri nama seperti Pos 1 Dok Malang, Pos 2 Pandean, Pos 3 Batu Tulis, Pos 4 Sabana 1, hingga akhirnya mencapai Sabana 2 yang merupakan salah satu daya tarik utama jalur ini. Sabana 2 terkenal dengan bentang rumput hijaunya yang luas dan menjadi tempat favorit untuk mendirikan tenda serta beristirahat sebelum menuju puncak Kenteng Songo, titik tertinggi Merbabu dengan ketinggian 3.145 mdpl.

Selain jalurnya yang menarik secara visual, jalur Selo juga memiliki kekayaan flora dan fauna. Pendaki dapat menjumpai tanaman edelweiss, kera ekor panjang, dan lutung abu. Cuaca di jalur ini cukup sejuk, berkisar antara 15 hingga 21 derajat Celsius pada siang hari, dan bisa turun hingga 3 derajat saat malam hari. Oleh karena itu, membawa perlengkapan hangat menjadi keharusan.

Sejumlah Perubahan

Sejak jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo kembali di buka pada April 2025, terdapat Sejumlah Perubahan penting yang patut di soroti, terutama dalam hal aturan pendakian, kondisi jalur, dan fasilitas yang tersedia. Salah satu perubahan terbesar adalah di berlakukannya sistem booking online yang kini menjadi syarat utama sebelum melakukan pendakian. Setiap calon pendaki di wajibkan mendaftar terlebih dahulu melalui sistem daring untuk mengatur kuota harian pendakian yang di batasi sebanyak 578 orang. Sistem ini di terapkan untuk mencegah kepadatan yang berlebihan sekaligus mendukung upaya konservasi kawasan gunung.

Dari sisi jalur pendakian, kondisi lintasan via Selo kini jauh lebih tertata di bandingkan sebelumnya. Setelah masa penutupan sementara untuk pemulihan ekosistem, pihak pengelola telah melakukan pembersihan jalur dari tumpukan sampah, memperbaiki beberapa titik rawan longsor, serta menambah penanda jalur di beberapa lokasi strategis. Jalur-jalur yang sebelumnya licin dan berpotensi membahayakan kini telah di perkuat. Sehingga lebih aman di lalui oleh pendaki pemula maupun yang berpengalaman. Hal ini membuat pengalaman pendakian menjadi lebih menyenangkan dan minim risiko.

Perubahan lainnya terlihat dari peningkatan fasilitas di basecamp Selo. Kini, pendaki bisa mengakses area parkir yang lebih luas, pos pemeriksaan yang lebih rapi. Serta tempat istirahat yang di kelola masyarakat lokal. Warung makan, toko perlengkapan pendakian, hingga layanan porter juga tersedia dengan lebih tertib. Pendaki juga di berikan edukasi tentang pentingnya membawa turun kembali sampah pribadi. Menjaga perilaku selama berada di alam, dan menghormati aturan taman nasional. Semua pembaruan ini bertujuan agar pendakian ke Gunung Merbabu. Menjadi lebih aman, tertib, dan ramah lingkungan, tanpa mengurangi pesona alam yang menjadi daya tarik utamanya.

Tips Yang Perlu Di Perhatikan

Pendakian Gunung Merbabu via jalur Selo memang menjadi salah satu rute paling populer di Jawa Tengah. Namun popularitas ini juga membuat jalur tersebut sering ramai, terutama saat akhir pekan atau musim liburan. Agar pendakian tetap aman dan nyaman, ada beberapa Tips Yang Perlu Di Perhatikan. Pertama, lakukan reservasi online lebih awal untuk menghindari kehabisan kuota. Karena sistem booking di berlakukan dan kuota per hari di batasi, penting untuk merencanakan tanggal pendakian jauh-jauh hari. Pastikan semua dokumen dan identitas yang di butuhkan juga sudah di siapkan untuk keperluan check-in di basecamp.

Selanjutnya, persiapan fisik menjadi kunci kenyamanan saat mendaki. Meski jalur Selo tergolong moderat, jalur yang panjang dan menanjak tetap membutuhkan stamina yang prima. Sebaiknya lakukan latihan ringan seperti jogging, naik-turun tangga, atau bersepeda beberapa minggu sebelum mendaki. Jangan lupakan perlengkapan wajib. Seperti jaket tebal, sleeping bag, alas tidur, senter atau headlamp, jas hujan, dan sepatu gunung yang nyaman. Suhu di Merbabu bisa sangat dingin, bahkan mencapai 3 derajat Celsius pada malam hari, jadi pakaian hangat sangat penting.

Ketika berada di jalur, jangan terburu-buru. Nikmati perjalanan sambil menjaga ritme agar tidak cepat lelah. Istirahat di setiap pos bisa membantu mengatur napas dan mengurangi risiko kelelahan berlebihan. Jika perlu, konsumsi makanan ringan seperti cokelat, kurma, atau energy bar untuk menjaga tenaga. Air minum juga harus cukup, karena dehidrasi bisa terjadi meski udara terasa dingin.

Yang tak kalah penting, jaga kebersihan jalur dan lingkungan sekitar. Bawa turun kembali semua sampah, jangan memetik bunga edelweiss atau merusak vegetasi lain, dan hindari membuat api unggun sembarangan. Hormati sesama pendaki dan ikuti arahan petugas jalur jika ada kondisi darurat. Dengan mematuhi aturan dan menjaga sikap, pendakian via Selo akan menjadi pengalaman. Yang aman, nyaman, dan penuh kenangan indah pada Pendakian Gunung Merbabu.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait